Kisah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW Bagian 2

Kisah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW Bagian 2. Berikut ialah lanjutan dongeng dari postingan sebelumnya untuk lebih jelasnya baca dongeng sebelumnya disini.

Kisah Nabi Muhammad SAW melaksanakan Isra

Kisah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW Bagian 2
Setelah melaksanakan Isra‟ dari Makkah al Mukarromah hingga ke Masjid al Aqsha , Baitul Maqdis , kemudian dia disertai malaikat Jibril siap untuk melaksanakan Mi’raj yakni naik menembus berlapisnya langit ciptaan Tuhan yang Maha Perkasa hingga kesudahannya dia SAW berjumpa dengan Tuhan dan berbicara dengan Nya , yang intinya ialah dia dan umat ini mendapat perintah sholat lima waktu. Sungguh merupakan nikmat dan anugerah yang luar biasa bagi umat ini , di mana Tuhan SWT memanggil Nabi-Nya secara pribadi untuk menunjukkan dan menentukan perintah ibadah yang sangat mulia ini. Cukup kiranya hal ini sebagai kemuliaan ibadah sholat. Sebab ibadah lainnya diperintah hanya dengan turunnya wahyu kepada dia , namun tidak dengan ibadah sholat , Tuhan memanggil Hamba yang paling dicintainya yakni Nabi Muhammad SAW ke hadirat Nya untuk mendapatkan perintah ini.


Ketika dia dan Jibril hingga di depan pintu langit dunia (langit pertama) , ternyata disana bangun malaikat yang berjulukan Ismail , malaikat ini tidak pernah naik ke langit atasnya dan tidak pernah pula turun ke bumi kecuali disaat meninggalnya Rasulullah SAW , dia memimpin 70 ribu tentara dari malaikat , yang masing-masing malaikat ini membawahi 70 ribu malaikat pula. Jibril meminta izin supaya pintu langit pertama dibuka , maka malaikat yang menjaga bertanya:
“Siapakah ini?”
Jibril menjawab: “Aku Jibril.”
Malaikat itu bertanya lagi: “Siapakah yang bersamamu?”
Jibril menjawab: “Muhammad saw.”
Malaikat bertanya lagi: “Apakah dia telah diutus (diperintah)?”
Jibril menjawab: “Benar”.
Setelah mengetahui kedatangan Rasulullah malaikat yang bermukim disana menyambut dan memuji
beliau dengan berkata:
“Selamat datang , semoga keselamatan menyertai anda wahai saudara dan pemimpin , andalah sebaik-baik saudara dan pemimpin serta paling utamanya makhluk yang datang”. Maka dibukalah pintu langit dunia ini”.
Setelah memasukinya dia bertemu Nabi Adam dengan bentuk dan postur sebagaimana pertama kali Tuhan menciptakannya. Nabi saw bersalam kepadanya , Nabi Adam menjawab salam dia seraya berkata:
“Selamat datang wahai anakku yang sholeh dan nabi yang sholeh”.
Di kedua sisi Nabi Adam terdapat dua kelompok , jikalau melihat ke arah kanannya , dia tersenyum dan berseri-seri , tapi jikalau memandang kelompok di sebelah kirinya , dia menangis dan bersedih. Kemudian Jibril AS menjelaskan kepada Rasulullah , bahwa kelompok disebelah kanan Nabi Adam ialah anak cucunya yang bakal menjadi penghuni surga sedang yang di kirinya ialah calon penghuni neraka.

Kemudian Rasulullah melanjutkan perjalanannya di langit pertama ini , tiba-tiba pandangan dia tertuju pada kelompok insan yang dihidangkan daging panggang dan lezat di hadapannya , tapi mereka lebih memilih untuk menyantap bangkai disekitarnya. Ternyata mereka ialah insan yang suka berzina , meninggalkan yang halal untuk mereka dan mendatangi yang haram.

Kemudian dia berjalan sejenak , dan tampak di hadapan dia suatu kaum dengan perut membesar mirip rumah yang penuh dengan ular-ular , dan isi perut mereka ini dapat dilihat dari luar , sehingga mereka sendiri tidak bisa membawa perutnya yang besar itu. Mereka ialah insan yang suka memakan riba. Disana dia juga menemui suatu kaum , daging mereka dipotong-potong lalu dipaksa supaya memakannya , lalu dikatakan kepada mereka:
“makanlah daging ini sebagaimana kau memakan daging saudaramu di dunia , yakni menggunjing atau berghibah”.
Kemudian dia naik ke langit kedua , mirip sebelumnya malaikat penjaga bertanya mirip pertanyaan di langit pertama. Akhirnya disambut kedatangan dia SAW dan Jibril AS mirip sambutan sebelumnya. Di langit ini dia berjumpa Nabi Isa bin Maryam dan Nabi Yahya bin Zakariya , keduanya hampir serupa baju dan gaya rambutnya. Masing-masing duduk bersama umatnya.

Nabi saw menyifati Nabi Isa bahwa dia berpostur sedang , putih kemerah-merahan warna kulitnya , rambutnya lepas terurai seperti gres keluar dari hammam , karena kebersihan tubuhnya. Nabi menyerupakannya dengan teman dia „Urwah bin Mas‟ud ats Tsaqafi.

Nabi bersalam kepada keduanya , dan dijawab salam dia disertai sambutan:
“Selamat datang wahai saudaraku yang sholeh dan nabi yang sholeh”.
Kemudian tiba saatnya dia melanjutkan ke langit ketiga , setelah disambut baik oleh para malaikat , dia berjumpa dengan Nabi Yusuf bin Ya‟kub. Beliau bersalam kepadanya dan dibalas dengan salam yang sama mirip salamnya Nabi Isa.
Nabi berkomentar: “Sungguh dia telah diberikan separuh ketampanan”. Dalam riwayat lain , dia bersabda: “Dialah paling indahnya insan yang diciptakan Tuhan , dia telah mengungguli ketampanan insan lain menyerupai cahaya bulan purnama mengalahkan cahaya seluruh bintang”.
Ketika tiba di langit keempat , dia berjumpa Nabi Idris AS. Kembali dia mendapat balasan salam dan doa yang sama mirip Nabi-Nabi sebelumnya.

Di langit kelima , dia berjumpa Nabi Harun bin „Imran AS , separuh janggutnya hitam dan seperuhnya lagi putih (karena uban) , lebat dan panjang. Di sekitar Nabi Harun tampak umatnya sedang khusyu‟ mendengarkan petuahnya.

Setelah hingga di langit keenam , dia berjumpa beberapa nabi dengan umat mereka masing-masing , ada seorang nabi dengan umat tidak lebih dari 10 orang , ada lagi dengan umat di atas itu , bahkan ada lagi seorang nabi yang tidak ada pengikutnya.

Kemudian dia melewati sekelompok umat yang sangat banyak menutupi ufuk , ternyata mereka ialah Nabi Musa dan kaumnya. Kemudian dia diperintah supaya mengangkat kepala dia yang mulia , tiba-tiba dia tertegun dan kagum karena pandangan dia tertuju pada sekelompok umat yang sangat banyak , menutupi seluruh ufuk dari segala sisi , lalu ada suara:
“Itulah umatmu , dan selain mereka terdapat 70 ribu orang yang masuk surga tanpa hisab “.
Pada tahapan langit keenam inilah dia berjumpa dengan Nabi Musa AS , seorang nabi dengan postur badan tinggi , putih kemerah-merahan kulit beliau. Nabi saw bersalam kepadanya dan dijawab oleh dia disertai dengan doa. Setelah itu Nabi Musa berkata:
“Manusia mengaku bahwa gue ialah paling mulianya insan di sisi Tuhan , padahal dia (Rasulullah saw) lebih mulia di sisi Tuhan daripada aku”.
Setelah Rasulullah melewati Nabi Musa , dia menangis. Kemudian ditanya akan hal tersebut. Beliau menjawab:
“Aku menangis karena seorang perjaka yang diutus jauh setelah gue , tapi umatnya lebih banyak masuk surga daripada umatku”.
Kemudian Rasulullah saw memasuki langit ketujuh , di sana dia berjumpa Nabi Ibrahim AS sedang duduk di atas dingklik dari emas di sisi pintu surga sambil menyandarkan punggungnya pada Baitul Makmur , di sekitarnya berkumpul umatnya.

Setelah Rasulullah bersalam dan dijawab dengan salam dan doa serta sambutan yang baik , Nabi Ibrahim berpesan:
“Perintahkanlah umatmu untuk banyak menanam tanaman surga , sungguh tanah surga sangat baik dan sangat luas”. Rasulullah bertanya: “Apakah tanaman surga itu?” , Nabi Ibrahim menjawab: “(Dzikir) Laa haula wa laa quwwata illa billahil „aliyyil „adziim“.
Dalam riwayat lain dia berkata:
“Sampaikan salamku kepada umatmu , beritakanlah kepada mereka bahwa surga sungguh sangat mengagumkan tanahnya , tawar airnya dan tanaman surgawi ialah Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar”.
Kemudian Rasulullah diangkat hingga ke Sidratul Muntaha , sebuah pohon amat besar sehingga seorang penunggang kuda yang cepat tidak akan bisa untuk mengelilingi bayangan di bawahnya sekalipun memakan waktu 70 tahun. Dari bawahnya memancar sungai air yang tidak berubah wangi , rasa dan warnanya , sungai susu yang putih bersih serta sungai madu yang jernih. Penuh dengan hiasan permata zamrud dan sebagainya sehingga tidak seorang pun bisa melukiskan keindahannya.

Kemudian dia saw diangkat hingga kesudahannya berada di hadapan telaga Al Kautsar , telaga khusus milik dia saw. Setelah itu dia memasuki surga dan melihat disana banyak sekali macam kenikmatan yang belum pernah dipandang mata , didengar indera pendengaran dan terlintas dalam hati setiap insan.

Begitu pula ditampakkan kepada dia neraka yang dijaga oleh malaikat Malik , malaikat yang tidak pernah tersenyum sedikitpun dan tampak kemurkaan di wajahnya.

Dalam satu riwayat , setelah dia melihat surga dan neraka , maka untuk kedua kalinya dia diangkat ke Sidratul Muntaha , lalu dia diliputi oleh awan dengan beraneka warna , pada dikala inilah Jibril mundur dan membiarkan Rasulullah berjalan seorang diri , karena Jibril tahu hanya beliaulah yang bisa untuk melaksanakan hal ini , berjumpa dengan Tuhan SWT.

Setelah berada di kawasan yang ditentukan oleh Tuhan , kawasan yang tidak seorang makhlukpun diizinkan bangun disana , kawasan yang tidak seorangpun makhluk bisa mencapainya , dia melihatNya dengan mata dia yang mulia. Saat itu pribadi dia bersujud di hadapan Tuhan SWT.
Tuhan berfirman:
“Wahai Muhammad.”
“Labbaik wahai Rabbku” , sabda beliau.
“Mintalah sesuka hatimu” , firman Nya.
Nabi bersabda: “Ya Tuhan , Engkau telah menyebabkan Ibrahim sebagai Khalil (kawan dekat) , Engkau mengajak bicara Musa , Engkau berikan Dawud kerajaan dan kekuasaan yang besar , Engkau berikan Sulaiman kerajaan agung lalu ditundukkan kepadanya jin , insan dan syaitan serta angin , Engkau ajarkan Isa at Taurat dan Alkitab dan Engkau jadikan dia dapat mengobati orang yang buta dan belang serta menghidupkan orang mati”.
Kemudian Tuhan berfirman: “Sungguh Aku telah menjadikanmu sebagai kekasihKu”.
Dalam Shohih Imam Muslim diriwayatkan dari teman Anas bin Malik , bahwa rasulullah bersabda:
” … kemudian Tuhan mewajibkan kepadaku (dan umat) 50 sholat sehari semalam , lalu gue turun kepada Musa (di langit ke enam) , lalu dia bertanya:
“Apa yang telah Tuhan wajibkan kepada umat anda?”
Aku menjawab: “50 sholat” ,
Musa berkata: “kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan alasannya umatmu tidak akan bisa untuk melakukannya” ,
Maka gue kembali kepada Tuhan supaya diringankan untuk umatku , lalu diringankan 5 sholat (jadi 45 sholat) , lalu gue turun kembali kepada Musa , tapi Musa berkata:
“Sungguh umatmu tidak akan bisa melakukannya , maka mintalah sekali lagi keringanan kepada Allah”.
Maka gue kembali lagi kepada Tuhan , dan demikianlah terus gue kembali kepada Musa dan kepada Tuhan hingga kesudahannya Tuhan berfirman:
“Wahai Muhammad , itu ialah kewajiban 5 sholat sehari semalam , setiap satu sholat mirip dilipatgandakan menjadi 10 , maka jadilah 50 sholat”.
Maka gue beritahukan hal ini kepada Musa , namun tetap dia berkata:
“Kembalilah kepada Rabbmu supaya minta keringanan” ,
Maka gue katakan kepadanya: “Aku telah berkali-kali kembali kepadaNya hingga gue aib kepadaNYa”.
Setelah dia mendapatkan perintah ini , maka dia turun hingga kesudahannya menaiki buraq kembali ke kota Makkah al Mukarromah , sedang dikala itu masih belum tiba fajar. Pagi harinya dia memberitahukan mukjizat yang agung ini kepada umatnya , maka sebagian besar diantara mereka mendustakan bahkan mengatakan nabi telah gila dan tukang sihir , dikala itu pertama umat yang membenarkan dan mempercayai dia ialah Sayyiduna Abu Bakar , maka pantaslah dia bergelar As Shiddiq , bahkan tidak sedikit diantara mereka yang tadinya beriman , kembali murtad keluar dari syariat. Sungguh keimanan itu intinya ialah membenarkan dan percaya serta pasrah terhadap semua yang dibawa dan diberitakan Nabi Muhammad SAW , alasannya dia tidak mungkin berbohong apalagi berkhianat dalam Risalah dan Dakwah beliau. Beliaulah Nabi yang mendapat gelar Al Amiin (dipercaya) , Ash Shoodiq (selalu jujur) dan Al Mashduuq (yang dibenarkan segala ucapannya). Shollallahu „alaihi wa aalihi wa sallam.

Sumber imtaq.com