Kisah Nabi Yusuf A.S Yang Menceritakan Mimpinya Kepada Ayahnya

Kisah Nabi Yusuf Yang Menceritakan Mimpinya Kepada Ayahnya. Al- Qur'an menceritakan bagaimana Nabi Yusuf memberikan mimpinya kepada ayahnya:

"(Ingatlah) , Ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: 'Wahai ayahku , bekerjsama gue bermimpi melihat sebelas bintang , matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku."' (QS. Yusuf: 4).

"Ayahnya berkata: 'Hai anakku , janganlah kau ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu , maka mereka akan membuat makar (untuk membinasakan)mu. Sesungguhnya setan itu ialah musuh yang aktual bagi manusia.'" (QS. Yusuf: 5).

Ayahnya mengingatkannya semoga jangan hingga ia menceritakan mimpi tersebut kepada saudara-saudaranya. Sesungguhnya saudara-saudara Nabi Yusuf tidak mencintainya dan tidak menyukai kedekatannya dengan ayahnya , dan mereka juga tidak simpati dengan perhatian si ayah padanya. Yusuf bukanlah saudara kandung mereka. Ketika mendengar mimpi anaknya , Nabi Yakub merasa bahwa anaknya itu akan mengembang suatu urusan besar , yaitu kitaran kenabian yang berada di sekitarnya. Sebagian ulama berkata: "Nabi Yakub merasa bahwa Tuhan s.w.t memilih Yusuf melalui mimpi ini"

"Dan demikianlah Tuhanmu , memilih kau (untuk menjadi nabi) dan di ajarkan-Nya kepadamu sebagian dari tabir mimpi-mimpi." (QS. Yusuf: 6).

Nabi Yusuf akan bisa mentafsirkan mimpi di mana melalui simbol-simbolnya yang tersembunyi , ia bisa melihat apa yang akan terjadi di masa depan. Nabi Yusuf akan bisa mengetahui apa yang akan terjadi dari suatu peristiwa , baik dari permulaannya dan akhirannya. Tuhan s.w.t akan menunjukkan inspirasi padanya sehingga ia mengetahui takwil mimpi.

Sesungguhnya Tuhan s.w.t memilih Yusuf sebagai utusannya atau nabi. Dan menunjukkan mukjizat-mukjizatnya sebagai seorang nabi. Dan Tuhan s.w.t Maha Mengetahui kepada siapa agamanya diserahkan. Nabi Yakub mendengarkan mimpi anaknya dan mengingatkannya semoga jangan menceritakannnya kepada saudara- saudaranya. Yusuf memenuhi undangan ayahnya. Ia tidak menceritakan pada saudara-saudaranya apa yang dilihatnya. Yusuf berprasangka bahawa mereka membencinya hingga pada batas di mana sulit baginya untuk merasa nyaman bersama mereka , dan kemudian menceritakan kepada mereka rahsia-rahsianya yang khusus dan mimpi-mimpinya.

"Sesungguhnya ada beberapa tanda-tanda kekuasaan Tuhan pada (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya bagi orang-orang yang bertanya. (Yaitu) saat mereka berkata: Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita daripada kita sendiri , padahal kita (ini) ialah satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya ayah kita ada dalam kekeliruan yang nyata. Bunuhlah Yusuf atau buanglah ia he suatu (daerah yang tidak di kenal) supaya perhatian ayahmu tertumpah kepadamu saja , dan sesudah itu hendaklah kau menjadi orang-orang yang baik. Seorang di antara mereka berkata: 'Janganlah kau bunuh Yusuf , tetapi masukkanlah ia ke dalam telaga , supaya ia dipungut oleh beberapa orang musafir , jikalau kau hendak berbuat. " (QS. Yusuf: 7-10).

Walupun Nabi Yusuf tidak menceritakan mimpinya kepada saudara-saudaranya. Akan tetapi saudara-saudaranya tetap merencanakan konspirasi dan niat jahat padanya. Salah seorang dari mereka berkata: "Mengapa ayah kita lebih mencintai Yusuf daripada kita?" Saudara yang kedua berkata: "Barangkali sebab ketampanannya." Saudara ketiga berkata: 'Yusuf dan saudaranya kedua-duanya mendapat tempat di hati ayahnya." Saudara yang pertama berkata: "Sungguh ayah kita telah sesat." Salah seorang mereka mengusulkan sebuah solusi: "Kalau begitu bunuhlah Yusuf." "Mengapa kita membunuhnya? lebih baik kita membuangnya di bumi yang jauh. Mengapa kita tidak membunuhnya , lalu kita merasa tenang." Salah seorang di antara mereka berkata: "Mengapa ia harus dibunuh? Apakah kalian ingin menghindar darinya? Kalau begitu , lebih baik kita membuangnya ke dalam telaga yang di situ menjadi tempat lewatnya para kafilah. Maka kafilah itu akan mengambilnya dan membawanya ke tempat yang jauh sehingga ia jauh dari wajah ayahnya. Dengan jauhnya Yusuf , maka tujuan kita tercapai. Kemudian setelah itu , kita bertaubat dari kejahatan kita dan kita kembali menjadi orang-orang yang baik."

Bersambung  Kisah Perbuatan Jahat Saudara yusuf dengan membuangnya kedalam Telaga

sumber
www.bestweh.org